Thursday, October 27, 2022

on

Pelaksanaan P5: Keanekaragaman Budaya Negeri Kebanggaanku Tercermin pada Sekolah Bineka yang Damai

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMA Negeri 110 Jakarta terus secara konsisten dilaksanakan, kali ini mengangkat tema Bineka Tunggal Ika. Pada momentum peringatan Hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2022, selain dilaksanakan upacara bendera yang berlangsung khidmat lengkap dengan ikrar pemuda yang diwakili peserta lomba peragaan busana (fashion show) seluruh kelas dengan berbagai pakaian adat dan budaya di seluruh Indonesia, juga diisi dengan pentas seni dalam bingkai bulan bahasa dan kreativitas seni siswa. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Bineka Tunggal Ika ini sangat cocok dan sesuai dengan momentum peringatan hari sumpah pemuda. Judul atau Subtema yang kami pilih adalah Keanekaragaman budaya di negeriku kebanggaanku tercermin pada sekolahku bineka dan sekolah damai.

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalan tema Bhinneka Tunggal Ika ini dilaksanakan sekaligus pada upacara Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa serta pentas seni. Rangkaian acara diawali dengan Bimtek dengan narasumber seniman senior Bapak Jose Rizal Manua, Abang None Jakarta 2019, dan narasumber dari UNJ yang merupakan Alumni SMA Negeri 110 Jakarta. Acara diisi dengan drama jepang, tari Betawi, ikrar pemuda Indonesia, Paduan suara, Band, musikalisasi puisi, lomba manga, dramatisasi puisi, poster, pidato, pantun, dan debat yang hadiahnya disponsori oleh Plan Internasional ( YHP) pilihan hidup sehat masa depan cerah. Turut meramaikan acara dari Pocari swet yang pernah melaksanakan audisi bintang pelajar di SMA Negeri 110 juga berkenan mensponsori acara ini.


Acara kunci atau inti adalah peragaan busana dari berbagai pakaian adat dan budaya nusantara yang diperankan oleh siswa dari seluruh kelas sebagai perwujudan kebhinekaan di Indonesia. Prosesi acara tampak lebih meriah karena sebelum pagelaran peragaan busana, diawali dengan parade peserta yang diantarkan oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 110 Bapak Sriyono M.Pd., M.Si.. Beliau mengenakan pakaian adat Solo, Jawa Tengah, lengkap dengan atributnya, mulai dari beskap (jas tutup), belangkon di kepala, serta keris di pinggangnya. Dari raut wajahnya terpancar keceriaan dan kebanggaan sekaligus kewibawaan. Di depannya sebagai cucuk lampah, siswa SMA Negeri 110 mengenakan pakaian adat Bali tampak anggun dan mempesona. Barisan selanjutnya disusun oleh kordinator acara sekaligus Guru mapel seni Ibu Fransiska Inneke Rosari, serta dilanjutkan oleh tim manajemen sekolah yang terdiri dari para wakil, staf, dan panitia dengan pakaian adat Batak, Sumatera Utara, Minangkabau Sumatera Barat, Dayak Kalimantan, Sunda Jawa Barat, dan pakaian adat nusantara lainnya.


Pada pagelaran peragaan busana, para siswa yang tampan dan cantik dari masing-masing kelas bergaya dengan penampilan yang menarik. Ketika berjalan di atas karpet merah, mereka diiringi lagu sesuai dengan baju daerah atau adat istiadat yang diperankan. Tidak hanya sekedar bergaya, peserta juga mendapat pertanyaan dari Tim Juri, serta diminta untuk memperagakan berbagai lagu daerah yang sedang diperankan. Mereka juga diminta untuk memberi penjelasan arti atau makna dari pakaian adat yang dipakai.

Sampai jumpa pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) berikutnya dan Pameran Hasil Projek. Salam sehat dan sukses, salam juara, Sepoeltura Juara (BerJuang agar Ramah Anak dan Juara sekolahnya, Juara siswanya, Juara guru dan pegawainya, serta Juara Kepala Sekolahnya). Terus bergerak meningkatkan kualitas dan prestasi sekolah, pendidikan Indonesia, dan membangun bangsa menuju Indonesia Emas 2045.