Sebagai sekolah penggerak yang ditunjuk oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, SMA Negeri 110 menjadi sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Setelah melaksanakan KBM selama beberapa bulan dengan menggunakan Kurikulum Merdeka, beberapa projek telah dilakukan di antaranya, Festival Kuliner Khas Betawi, Hutan Sekolahku Tanggung Jawabku, Suara Demokrasi, serta Digitalisasi Lagu Wajib Nasional dan Daerah Khas Betawi.
Karakter siswa yang dibangun dalam Kurikulum ini adalah Profil Pelajar Pancasila yang dimensinya mencakup: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, 2) Mandiri, 3) Bergotong-royong, 4) Berkebinekaan global, 5) Bernalar kritis, dan 6) Kreatif. Walau begitu, aspek keterampilan dan pengetahuan para siswa juga tidak diabaikan dan bahkan ditambah.
Kini, tiba pada waktunya bagi sekolah untuk menggelar hasil projek yang sudah dilakukan. Karenanya, pada tanggal 6 Desember 2022, SMA Negeri 110 melaksanakan kegiatan pameran Hasil Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di halaman dalam sekolah. Kasubag Pendidikan Bagian Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara, Cut Ali, turut hadir dan memberikan sambutan sekaligus memberikan apresiasi atas dilaksanakannya kegiatan ini.
“Saya memberikan apresiasi kepada Kepala Sekolah dan dewan guru yang sudah mendidik anak-anak kita. Banyak kemajuan dan prestasi yang telah di raih oleh SMAN 110 Jakarta dan ini semua berkat kerja keras dari kepala sekolah dan dewan guru. Dari kegiatan profil penguatan Pancasila tersampaikan kepada para pelajar, anak-anak mempunyai jiwa mandiri, gotong royong dan kreatifitas,” papar Cut Ali.
Pameran P5 ini bertujuan untuk merangkai keseluruhan projek yang sudah dilaksanakan agar bisa dipamerkan secara langsung dan dinikmati oleh semua orang. Di samping itu, nilai kemandirian, kreatifitas, dan bernalar kritis juga terwujud sehingga diharapkan para siswa akan semakin sukses, cerdas dan trampil, berkarakter positif, berakhlak mulia dan bahagia.